Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sang Pembina Pramuka (Di Sekolah Islam)

Kepramukaan merupakan sebuah proses pendidikan yang melengkapi pendidikan di lingkungan Sekolah dan lingkungan Keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip dasar Kepramukaan dan metode Pendidikan Kepramukaan, inilah makna kegiatan pramuka secara kesluruhan.

Sang Pembina Pramuka (Di Sekolah Islam)
Andika Novriadi, M.Ag
Pembina Pramuka Al-Fityan School Aceh

Sang Pembina Pramuka (Di Sekolah Islam)


Kepramukaan banyak ditemukan aktif dalam lembaga pendidikan, tidak terbatas dari jenis lembaga atau model sekolah, semua bisa mengadopsi kepramukaan, bahkan sekolah islam pun selalu berperan aktif menghidupkan kepramukaan di lingkungan sekolah.

Dalam proses membina, para pembina pramuka hanya tertuju pada pencapaian karakter peserta didik dan ini ditekankan dalam setiap materi Kursus Kepembinaan yang diselenggarakan oleh kwartir, membentuk karakter peserta didik dengan menyajikan program kegiatan yang sistematis.

Sosok pembina pramuka harus lebih siap dan terampil dibandingkan guru sekolah, pembina yang berperan aktif di lapangan terbuka, membersamai peserta didik pada segala aktifitasnya tentunya harus memiliki kepribadian atau figur yang siap dicontoh oleh peserta didiknya.

Hal ini yang menjadi problematika di berbagai sekolah islam, mendapati pembina pramuka yang tidak relevan dengan visi dan misi sekolah atau sikap yang ditampilkan kurang baik, sehingga memunculkan kesenjangan atau bahkan merusak tatanan pendidikan yang sudah terbentuk di ruang lingkup sekolah.

Sungguh ironi, tatkala lembaga sekolah sudah membentuk karakter peserta didik namun ternodai pada proses kegiatan kepramukaan, ini dapat disimpulkan bahwa fungsi kepramukaan menjadi pelengkap atau pendukung pendidikan sekolah gagal total.

Program Pendidikan Pramuka yang tidak tertata dengan baik akan melahirkan banyak dampak negatif, alih-alih ingin menguatkan karakter kepribadian peserta didik namun ternyata hasilnya menjadikan suatu output yang berlawanan.

Siapakah orang Yang Tepat Menjadi Pembina Pramuka dalam Sekolah Islam.?

Sejatinya, seorang Pembina Pramuka di Indonesia memiliki sertifikat atau ijazah legal yang diterbitkan oleh Kwartir setelah mengikuti kursus, menguasai beberapa ilmu kepramukaan, namun ini bukanlah suatu ukuran bagi sekolah islam untuk memilih pembina pramuka yang berperan di dalam lembaga.

Sekolah islam yang menjunjung tinggi syraiat dan tatanan pendidikan islami harus memiliki Pembina Pramuka yang berkompenten dalam bidang keagamaan, memahami serta mematuhi peraturan yang ditetapkan di sekolah. Inilah yang menjadikan kendala dari pengakuan banyak eksutor pendidik sekolah islam, rumitnya mencari menemukan pembina yang sesuai dengan kebutuhan lembaga.

Sosok Pembina Pramuka yang tepat adalah Guru Pendidik, Lembaga Sekolah Islam harus berfikir untuk memproduksi Pembina Pramuka dari kalangan guru, sehingga target kepramukaan yang diharapkan bisa tercapai, namun hal ini juga mendapati kendala tersendiri, dimana tidak semua guru menyukai kegiatan kepramukaan.

Namun ini bisa diwujudkan dengan membentuk kaderisasi, guru sekolah diberikan pemahaman, kepedulian pembinaan karakter peserta didik dialam terbuka atau diluar kelas sekolah, mereka dibekali ilmu dan diberikan pelatihan khusus serta dibentuk pribadinya untuk menjadi seorang Pembina Pramuka.
"Jika lembaga sekolah islam tidak peduli pada proses Pembinaan Kepramukaan sama dengan tidak memperdulikan proses belajar mengajar di lingkungan sekolah, ini harus dipahami setiap pengurus lembaga pendidikan terutama Kepala Sekolah"
Sang Pembina Pramuka dalam dunia pendidikan islam dituntut untuk kreatif mewujudkan segala program kegiatan berlandaskan penanaman karakter islami, mengajarkan peserta didik tentang ilmu alam dan ketaqwaan pada sang khaliq.

Gagasan Pembina Pramuka sebagai pendidik yang dibutuhkan sekolah islam pada hakikatnya TIDAK BERTENTANGAN dengan karakter Pramuka Nasional bahkan searah dan sepadan, Jati diri seorang Pramuka Indonesia berpatri dan sudah tertata dalam susunan Dasa Darma Pramuka 

الاَخْلاَقِيَّةُ الْكشَّافَةِ الْعَشَرَةِ

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُتَّقِيَةٌ بِاللهِ الْأحَدِ
Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

أَنَّ الْكَشَّافَةَ تُحِبُّ الطَّبِيْعَةِ وَتَرْحَمُ بَيْنَ النَّاسِ
Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُجَاهَدَةٌ مُهَذَّبَةٌ وَعَفِيْفَةٌ
Patriot Yang Sopan dan Kesatria

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُطِيْعَةٌ وَمُهِبَّةٌ فِى الْشُّوْرَى
Patuh dan Suka Bermusyawarah

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُخْلِصَةٌ فِى الْمُسَاعَدَةِ وَمُتِحَمِّلَةٌ
Rela Menolong dan Tabah

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُجْتَهِدَةٌ مُدَبِّرَةٌ وَمَسْرُوْرَةٌ
Rajin Terampil dan Gembira

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُقتَصِدَةٌ وَمُتَّقِنَةٌ وَبَسَاطَةٌ
Hemat Cermat dan Bersahaja

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مُنَظّمَةٌ وَشَجَاعَةٌ وَمُخْلِصَةٌ
Disiplin Berani dan Setia

أَنَّ الْكَشَّافَةَ مَسؤُوْلَةٌ وَمُصَدَّقَةٌ
Bertanggung Jawab dan dapat dipercaya

أَنَّ الْكَشَّافَةَ صَحِيْحَةُ الْاَفْكَارِ وَالْاَقوَالِ وَالْاَفعَالِ
Suci dalam Fikiran Perkataan dan Perbuatan.


Pembina Pramuka yang dimiliki sekolah islam harus mampu membentuk karakter peserta didik sesuai dari dasa darma pramuka dengan proses pendidikan yang islami, selain itu mengarahkan pengajaran materi melalui basik islam

Hal ini bisa terapkan dalam berbagai materi scouting skill, seperti Materi Perkemahan dimulai dengan sirah nabawi dan sahabat saat berkemah dalam peperangan, materi tali-temali dengan kehebatan sahabat dalam packing barang bawaan perang, menguraikan kisah sahabat dalam membaca tanda jejak perjalanan saat memulai materi hiking dan lain-lain.

semua ilmu alam kepramukaan dituangkan dengan basik pendidikan islam, sehingga tercipta generasi yang berkarakter islami, patriot dan siap tampil mengabdi untuk masyarakat.

---------------
Penulis: Andika Novriadi
Pembina Pramuka Al-Fityan School Aceh
Ketua Umum Gerakan Pramuka Pesantren  (GPP-Aceh)

Posting Komentar untuk "Sang Pembina Pramuka (Di Sekolah Islam)"