Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan Pacaran, Siapakah Yang Rugi ?

MEDIA LITERASI - Tidak sedikit orang yang berndapa bahwa hubungan pacaran adalah jalan terbaik untuk mengenal pasangan lebih dekat dan akhirnya nanti lanjut pada ikatan pernikahan.

Secara teori akal hal ini memang benar, dengan hubungan pacaran, komunikasi, pertemuan sampai kepada hal yang lebih dekat bisa dijangkau sehingga bisa lebih mengenal satu sama lain, namun pada dasarnya ini hanya pandangan yang belum tentu menhgasilkan tujuan yang pasti.

Hubungan Pacaran, Siapakah Yang Rugi ?

Hubungan Pacaran, Siapakah Yang Rugi ?

Namun hal itu kembali lagi pada diri pribadi masing-masing, pacaran baik atau tidak baik jawbannya ada pada diri kita sendiri.

Boleh atau tidak berhubungan pacaran seperti layaknya dipraktekkan muda-mudi di zaman sekarang.? tergantung orang yang memandangnya, jika kita melihat dari aspek agama tentunya hubungan pacaran itu itu dilarang, meskipun ada presepsi yang mengacu pada pro pacaran dengan berbagai pendekatan seperti istilah yang buming di zaman sekarang "pacaran sehat" atau dalam agama islam "pacaran islami" namun tetap saja hubungan pacaran itu kerap mendapati kerugian yang banyaknya berujung pada penyesalan dan penderiataan batin.

Jika hubungan pacaran yang kandas siapakah yang akan dirugikan.? laki-laki atau perempuan.? pertanyaan ini memang menarik jika dibahasa, pada dasarnya kerugian pacaran itu banyak subtansinya, dari segi waktu, perasaan yang gundah sampai pada kerusakan pada kepriabadian jika medapati kegagalan dalam hubungan.

Siapa yang lebih dirugikan.?
Jelas pihak wanita yang lebih besar angka kerugiannya, dalam hubungan pacaran sebenanya pihak wanita lebih besar kerugiannya, wanita pula lah yang akan memetik penyesalan dan penderitaan lebih berat jika mengalami hubungan yang kandas.

Kenapa Harus wanita yang lebih dirugikan
Secara global wanita lebih sedikit pengorbanannya dalam hubungan pacaran terutama dalam hal finansial, layaknya orang yang menjalani hubungan asamara tentu laki-laki yang lebuh banyak memberi, bayar makan, nonton bioskop, biaya-biaya laiannya, namun pada hakikatnya ini adalah jalan yang ditempuh menuju kehancuran bagi wanita jika sudah bergantung pada pemberian laki-laki.

Wanita mudah tersentuh hatinya, sekuat apapun wanita menjaga hatinya, menjaga dirinya namun jika sudah terpaut hati apapun akan dilakukannya (sikologi-kaum hawa) nah disinilah awal mula terjadi permasalahan, wanita kerap jatuh dalam alunan perasaan sehingga berujung pada pengorbanan diri. jika wanita sudah tersentuh oleh laki-laki lain maka itu akan mengundang kegundahan terus menerus dalam hidup sampai kapanpun.

Wanita yang sudah melakukan hubungan yang dalam dengan laki-laki dan ternyata mengalami kegagalan dalam hubungannya, maka ia akan merasa menyesal (penyesalan yang sangat dalam) ada kalanya ia ingin berhenti mencintai laki-laki, namu kerap timbul persaan pasrah, sehingga mau melakukan kedua, ketiga sampai seterusnya.

Tidak semua wanita lemah menjaga diri
Ini memang benar, tidak sedikit juga wanita yang sukses, berpacaran sekian lama dan berhasil menggapai cinta dipelaminan menjalin pernikahan, namun mereka yang berhasil ini jumlahnya tak sebanding dengan orang yang gagal.

Tentunya ada wanita yang kuat dan pandai mengolah keadaan, memiliki strategi yang mantap dalam bersikap sehingga membuat laki-laki tetap terikat dengannya, bahkan tidak sedikit kasus yang terjadi seorang laki-laki pindah agama (pindah keyakinan) sebagai pengorbanan cintanya terhadap seorang wanita namun hanya segelintir wanita yang mempu bersikap demikian.

Apakah laki-laki juga rugi.?
Jika kita memandang dari aspek agama tentunya keduanya akan dirugikan, selalu berduaan, berdekataan sampai pada hubungan yang dalam tentunya ini akan berpotensi dosa, dari segi aspek lain seperti sikologi, laki-laki memiliki kekuatan jiwa yang besar, mudah melupakan dan tidak terbawa arus, sedalam apapun hubungan yang ia lakukan dengan seorang wanita maka itu akan terlupakan jika ia sudah bersama wanita lain.

Jika kita melihat dari aspek biologis, tetap saja kerugian lebih jelas terlihat pada kaum wanita, wanita yang sudah pernah melakukan yang dalam tentunya bekasnya akan mudah terlihat , dibandingkan dengan laki-laki sama sekali tidak ada tanda yang jelas.

Kesimpulan
Semua kembali pada diri masing-masing, layakanya pengertian cinta, pengertian pacaran juga banyak sekali defenisinya, tergantung orang memandangnya bagaimana dan bagaimana ia menjalaninya. rugi atau untung tentunya kita sudah tahu karena kita sendirinya yang menjalaninya.

Namu jika kita bercermin pada kasus yang ada tetap saja hubungan pacaran itu yang paling banyak dirugikan adalah wanita, kasus bunuh diri karena cinta, hiudp berantakan karena hamil diluar nikah, sudah melakukan banyak hal dengan laki-laki enggan untuk menikah karena takut diketahui dan banyak sekali hal lain yang terjadi disekeliling kita.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi sandaran pertikal bagi kita dalam menjalani hidup untuk mencapai kebahagiaan, Hubungan Pacaran Siapakah Yang Rugi

Posting Komentar untuk "Hubungan Pacaran, Siapakah Yang Rugi ?"