Orang Yang Suka Mengkritik Biasanya Tidak Suka Dikritik

literasiku.com - Pernahkah anda dikritik seseorang.? apa yang anda rasakan saat dikritik.? Setiap manusia pastinya pernah mendapat kritik, terutama mereka yang aktif dalam berbagai pergerakan, baik itu pekerjaan atau komunitas organisasi dan pemerintahan.

Sebenarnya makna kritik itu apa.? mayoritas pemahaman masyarakat bahwa kritik itu sesuatu hal yang berkonotasi negatif dan memicu pertikaian perdebatan.

Pengertian Kritik

Secara bahasa kritik berasal dari kata bahasa yunani kuno "kritikos" artinya sesuatu hal yang dapat didiskusikan.

Defenisi kritik adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

Dari pengertiannya dapat kita simpulkan bahwa kritik itu merupakan sesuatu hal yang bertujuan positif, pengertian sederhana yang bisa kita pahami dari kritik ini adalah seseorang menyampaikan kekurangan pada kinerja anda, dari hasil pengamatan yang ia lakukan dan ia memberikan anda sebuah solusi.

Kritik yang dipahami dilingkungan sosial

Apa yang anda lakukan selalu saja dipersalahkan orang lain, bahkan kekurangan pada diri anda dijadikan penilaian, mengumbar kesalahan dan kekurangan anda di depan publik atau di media dengan maksud untuk menjatuhkan. Inilah kritik yang dipahami banyak orang dimasa sekarang.

Antara Kritik dan Menghina

Kritik itu menyoroti kinerja atau sikap serta sebuah kekeliruan yang anda lakukan, Jika yang disorot kepribadian, kekurangan fisik atau kondisi hidup, itu merupakan sebuah penghinaan bukan kritik.

Orang Yang Suka Mengkritik Biasanya Tidak Suka Dikritik

Siapakah orang yang paing berhak mengkritik.? sejatinya tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan.

Kritik dapat dimunculkan jika sudah melakukan pengamatan, mengugkap tabir permasalahan, kemudian memberikan sebuah pandangan solutif dengan tujuan perbaikan. Orang yang selalu mengkritisi kesalahan dan kekurangan tanpa memberikan solusi yang logis, biasanya orang seperti itu mendapati dua karakter yaitu Egoisme dan Pragmatis.

Egoisme merupakan sikap yang ingin selalu diunggulkan, menempatkan diri pada suatu tujuan, tidak memperdulikan orang lain, berani mengkritik orang namun tidak siap dikritik bahkan membalas dengan tanggapan emosional.

Pragmatis adalah suatu sikap lanjutan dari egoisme, dimana seseorang yang merasa diri paling benar, merasa paling hebat karena sudah melakukan sesuatu. Ingin selalu perkataannya didengarkan namun tidak mau mendengarkan perkataan orang lain apalagi jika dikritik.