literasiku.com - Menilai atau dinilai merupakan kondisi yang harus dialami manusia dalam berbagai kondisi, Manusia itu harus siap dinilai orang lain dan mampu memberikan penilaian yang bijak.

Dalam pergaulan atau kepentingan kerja, kita harus mampu menilai kadar kualitas diri orang yang berada disekelilng kita, menilai kepribadian seseorang itu perlu, sehingga kita bisa waspada, menjaga diri agar tidak terjebak dalam permasalahan atau suatu hal yang tidak penting.

4 Cara Menilai Kualitas Diri Seseorang

Setiap manusia punya potensi atau suatu kemampuan bakat yang ia miliki, namun bagaimana ia menggunakan bakatnya itu.? bagaimana ia bersikap dengan potensinya.? apakah ia menyombongkan diri.? angkuh menganggap diri paling hebat, kita harus mengetahui hal ini.

1. Berikan ia pujian

Apa yang terjadi jika seseorang diberikan pujian.? mungkin ia sudah meraih sebuah prestasi atau ia berhasil melakukan sesuatu. 

Cobalah berikan pujian sedikit kepada teman anda, lihatlah bagaimana ia menanggapi pujian itu, apakah ia membanggakan diri atau ia merendah, atau ia angkuh dengan menganggap hanya ia yang mampu, sementara orang lain tidak bisa seperti yang ia lakukan.

Terkadang dalam dunia kerja atau pergaulan sering terjadi seperti itu, seseorang yang merasa bisa menguasai suatu bidang, menganggap orang lain tidak mampu seperti dirinya, seakan-akan jika ia tidak ada maka program tidak akan terwujud.

Biasanya orang seperti itu, haus dengan pujian, mecoba memberikan sebuah pujian merupakan cara jitu untuk menilai kualitas diri seseorang

2. Berikan ia kritik membangun

Cobalah memberikan masukan atau krtik kepada teman anda, lihat bagaimana ia menanggapi hal itu, jika ia tidak siap mendapatkan kritik, bahkan mungkin malah menyerang balik menyalahkan anda, maka orang seperti itu tidak cocok anda jadikan sebagai patner kerja.

Orang yang tidak siap dikritik biasanya suka dipuji, orang yang menganggap diri paling benar dan bahkan mungkin suka menyalahkan orang lain.

Tidak siap dikritik merupakan kualitas diri yang tidak patut anda jadikan sebagai rekan kerja, terlebih lagi jika anda membangun sebuah usaha, anda akan sulit melakukan evaluasi kerja.

3. Berikan uang

Untuk mengetahui kualitas diri seseorang, cobalah berurusan uang denganya, entah itu memberinya pinjaman atau memberikannya kepercayaan untuk mengelola keuangan atau mengajaknya bekerjasama melakukan sebuah proyek kerja.

Uang bisa merubah watak seseorang, meskipun kita sudah mempercayai seseorang dengan kualitas kerja yang ia lakukan, namun bisa saja hanya karena uang ia berubah sikap. Anda perlu mengetahui watak asli orang-orang disekeliling anda dengan mencoba berurusan uang dengannya, coba berikan ia pinjaman, apakah itu dikembalikan sesuai janjinya.

Anda harus berhati-hati dengan orang yang suka bermain-main dengan urusan uang, jangan pernah mengajaknya menjadi patner bisnis. Terkadang orang baik, orang jujur, ia bisa berbohong dengan cepat karena uang, karena suap atau sogokan.

4. Lihat gaya bicaranya

Perkataanmu menunjukkan kualitasmu, sebuah kalimat yang menjelaskan bahwa apa yang sering kita uangkapkan merupakan cerminan diri kita.

Pada era global ini, banyak orang yang kurang bijak menggunakan media sosial, memposting kalimat yang kurang baik, atau menguplod foto video yang unfaedah (tidak memberi manfaat apapun) atau malah curhat di media sosial, menjatuhkan orang lain dan lain sebagainya.

Wajar, jika pelamar pekerjaan di perusahaan, pihak perusahaan menanyakan akun media sosial pelamar, mereka perlu melakukan chek, apakah pelamar itu seseorang yang maniak media sosial atau influencer yang tidak jelas. Postingan-postingan di media sosial, jika itu bernuansa dengan hal-hal yang kurang baik, maka akan berefek buruk pada perusahaan tentunya.

Begitupula dalam forum diskusi, dialog atau rapat. kita dapat dengan mudah mengetahui kualitas diri seseorang dengan melihat gaya bicara dan gestur tubuhnya.

Orang yang suka berbicara dengan suara keras dan membentak, bahkan memukul meja, sudah sangat jelas orang seperti sangat tempramen, anda tidak perlu menanggapi orang seperti itu.

Kesimpulan

Kita perlu mengetahui sikap atau sifat kecenderungan teman dalam pergaulan, rekan kerja atau bawahan jika kita seorang pemimpin, sehingga kita bisa mencocokkan menyesuaikan diri kita, selain itu kita bisa berhati-hati untuk tidak dirugikan dalam bergaul atau berurusan dengan orang lain.