Bahan Bacaan Mata Kuliah Ilmu Hadits
Pengertian Hadits
Hadits menurut bahasa daat dipahami dengan makna "Baru" menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain.
Secara istilah hadits dimaknai dengan segala sesuatu yang bersandar kepada Nabi Muhammad SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau pengakuan (taqrir).
Penjelasan mengenai ucapan, perbuatan dan pengakuan Nabi Muhammad SAW
- Hadits Qauliyah (Ucapan) yaitu hal-hal yang diucapkan Nabi Muhammad SAW dalam berbagai tujuan dan persuaian (situasi)
- Hadits Fi’liyah (Perbuatan) yaitu perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad SAW, seperti melaksanakan ibadah yang dipraktikkan dengan tata cara dan rukunnya meliputi seholat, haji dan lain sebagaimana. Begitupula dengan tindakan yang dilakukan dalam bentuk muamalah, berhubungan sosial, saat memimpin dan lain-lain
- Hadits Taqririyah yaitu perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah diikrarkan oleh Nabi SAW, baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau perbuatan, sedangkan ikrar itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan atau melahirkan anggapan baik terhadap perbuatan itu, sehingga dengan adanya ikrar dan persetujuan itu.
Kedudukan Hadist
1. Kedudukan hadist sebagai penjelas
Memperjelas atau memperluas keterangan hukum yang terdapat didalam Al-Qur'an atau penetapan hukum tertentu di luar apa yang ditentukan Allah dalam Al-Quran.
2. Kedudukan Hadits sebagai bayani
Menjalankan fungsi yang menjelaskan hukum Al-Quran, tidak diragukan lagi dan dapat di terima oleh semua pihak, karena memang untuk itulah Nabi di tugaskan Allah SWT.
3. kedudukan hadits sebagai dalil
Hadist berdiri sendiri dan sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Quran, artinya kedudukan hadist derajatnya dibawah Al-Qur'an.
Fungsi Hadits
- Menguatkan dan mengaskan hukum-hukumyang tersebut dalam Al-Qur’an
- Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an
- Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an
- Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar.
- Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum
- Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an
Pengertian Hadits Sunnah, Sanad dan Matan
Sunnah merupakan sesuatu yang diucapkan atau dilaksanakan secara terus menerus dan dinukilkan dari masa ke masa dengan jalan mutawatir (diturunkan dari satu orang ke orang lain).
Sanad adalah orang-orang yang meriwayatkan hadis dari tingkatan sahabat hingga hadis itu sampai kepada kita
Matan adalah redaksi hadits yang menjadi unsur pendukung pengertiannya, merupakan akhir dan sanad dan inti dari hadist karena mengandung segala hal yang disandarkan kepada nabi muhammad.
Tingkatan Hadist Berdasarkannya
1. Hadits Sahih
Macam-macam hadist adalah hadist Sahih. Hadits Sahih adalah tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits sahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Sanadnya bersambung. Sanad ialah rantai periwayat hadits.
- Diriwayatkan oleh para penutur atau rawi yang adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya. Rawi adalah masing-masing orang yang menyampaikan hadits tersebut (contoh: Bukhari, Musaddad, Yahya, Syu'bah, Qatadah dan Anas).
- Pada saat menerima hadits, masing-masing rawi telah cukup umur (baligh) dan beragama Islam.
- Matannya tidak bertentangan serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yang mencacatkan hadist.
2. Hadist Hasan
Hadist hasan adalah Jika hadist yang tersebut sanadnya bersambung, tetapi ada sedikit kelemahan pada rawi-rawinya. Misalnya diriwayatkan oleh rawi yang adil namun tidak sempurna ingatannya. Namun matanya tidak syadz atau cacat.
3. Hadist Dhaif
Hadist Dhaif adalah hadist yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa hadits mauquf, maqthu’, mursal, mu’allaq, mudallas, munqathi’ atau mu’dlal), atau diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, atau mengandung kejanggalan atau cacat.
4. Hadist Maudhu’
Bila hadist dicurigai palsu atau buatan karena dalam rantai sanadnya dijumpai penutur yang dikenal sebagai pendusta.
Posting Komentar untuk "Bahan Bacaan Mata Kuliah Ilmu Hadits"
post komentarmu...