Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kritik Tidak Harus Ada Solusi Dari Pengkritik

Kritik Tidak Harus Ada Solusi Dari Pengkritik

Saat anda berani tampil dikhalayak ramai atau berani berpendapat didalam forum sosial maka anda harus siap dengan segala kemungkinan dari penilaian publik terhadap diri anda.

Terlebih lagi jika ternyata anda adalah pejabat publik yang sebelumnya anda sudah mengumbar janji untuk mendapatkan kepercayaan dan meyakinkan masyarakat.

Anda harus benar-benar siap mendapatkan penilaian negatif 

Kritik Itu Penting

Banyak yang percaya dan meyakini istilah "kritik itu harus membangun dan harus dibarengi dengan solusi" padahal kalimat ini dipopulerkan dengan tujuan agar tidak sembarangan melontarkan kritik, bukan bermaksud melarang untuk mengkritik.

Anda boleh saja mengkirtik perilaku seseorang dari sikap, pola fikir, perilaku sampai pada kinerjanya yang menurut anda terdapat penyimpangan, kritik yang anda sampaikan tidak mesti harus dengan solusi.

Begitu juga dengan orang lain, mereka berhak mengkritik anda terlebih lagi jika anda memiliki tanggung jawab atau peran yang berhubungan dengan masyarakat sosial.

Kritik adalah analisis dan evaluasi yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

Sejatinya, kritik itu bertujuan untuk mengingatkan seseorang sehingga melakukan perbaikan dengan caranya sendiri, tidak harus menunggu solusi dari pengkritik atau bahkan mempersalahkan dan menuntut pengkritik untuk bertanggung jawab menemukan jalan keluar.

Masalahnya adalah Baperan

Baper (Bahawa Perasaan) merupakan sikap yang tak patut bagi seorang pejabat publik, tokoh atau sosok yang dikenal ditengah masyarakat luas.

Kembali kepada diri anda sendiri, jika anda berani go public, maka anda pastinya sudah siap dikritik, begitu juga dengan insting pemikiran yang anda miliki, jika anda berani berpendapat terhadap suatu fenomena maka anda harus siap dengan perlawanan orang lain yang berseberangan pendapat dengan anda.

Masalahnya adalah baperan, pejabat publik yang baperan merasa tersinggung karena dikritik kinerjanya atau menanggapi kritik dengan emosional maka secara tidak langsung ia telah menjatuhkan integritas dirinya.

Kritik ya Kritik Beda Dengan Solusi

Masyarakat biasa yang merasa tidak puas atau mendapati ketidak adilan dari kebijakan pemimpin maka sah-sah saja mereka melontarkan kritik (dengan cara santun tentunya).

Ya seorang pemimpin harus siap dengan situasi itu, tidak perlu tersinggung atau menuntut solusi dari masyarakat karena sejatinya yang lebih memahami jalan keluar dari kritik yang dipersoalkan adalah pemimpin itu sendiri.

Seorang pemimpin yang sejati harus berfikir untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dikritik, terkadang pula bisa saja masayarakat keliru dalam menilai atau gagal paham terhadap kebijakan yang ditetapkan, maka cukup dengan melakukan klarifikasi.

Sama halnya dengan anda yang mengupdate status di media sosial dengan menguraikan narasi berisi penilaian anda terhadap sesuatu menurut pandangan pribadi anda sendiri.

Bisa saja tanggapan anda itu salah atau netizen yang membacanya gagal paham, bila ternyata anda memang salah atau keliru maka sikap terbaik yang harus anda lakukan adalah meminta maaf, tidak perlu harus berdebat mencari pembenaran yang pada akhirnya akan mempermalukan diri anda sendiri.

Kesimpulan

Anda boleh mengkritik siapapun yang menurut anda salah atau keliru dalam berfikir dan bertindah, tidak perlu harus disertai dengan solusi, begitu juga anda pun harus siap dikritik orang lain.

Kritik berbalas kritik tidak akan pernah mendapat hasil yang baik bahkan kerap menciptakan konflik berkepanjangan, waktu dan energi terbuang sia-sia





Posting Komentar untuk "Kritik Tidak Harus Ada Solusi Dari Pengkritik"